.. Baraka Allahu fik ya ustadz..
Saya
sering mengalami kesurupan. Saya mengalami kesurupan pertama kali
setelah saya mengenal mantan suami saya. Sebelum mengenalnya saya tidak
pernah kesurupan walaupun saya berada di dekat teman saya yang sedang
kesurupan. Perlu diketahui bahwa mantan suami saya itu mempercayai perdukunan dan sering pergi ke dukun untuk meminta jimat.
Bahkan
ibunya mempercayai bahwa neneknya yang telah meninggal mendatanginya
dari jawa. Dan mantan suami saya itu dulu memiliki ibuangkat.
Dan ketika dulu saya pernah terkena cacar air di wajah saya, ibu
angkatnya itu memberikan saya bedak yang telah di jampinya untuk menghilangkan bekas cacar tsb dan untuk mempercantik wajah saya.
Waktu itu ilmu agama saya sangatlah minim bahkan bisa dibilang tidak ada. Ditambah lagi saya memang jarang sekali shalat.
Setelah
saya menikah dengan mantan suami saya itu, ibu angkatnya itu memberikan
saya kado pernikahan berupa tempat cincin yg terbuat dari logam dan
sehelai baju. Benda itu masih saya simpan dan bajunya terkadang masih
saya pakai.
Karena
saya sering kesurupan orangtua saya mencari orang pintar untuk
mengobati saya. Kebetulan tetangga kami ada yang bisa mengobati kesurupan dengan menggunakan jin.
Dikarenakan
saya tidak pernah sembuh dari kesurupan, sehingga orang pintar itu
meminta kami untuk menjalin ikatan kekeluargaan dengannya dan juga jin
yg dipeliharanya.
Kamipun
melakukan ritual makan nasi putih dan telur rebus dan juga beberapa
makanan n minuman yang lain untuk menjadi keluarganya dan menjadi
keluarga bagi jin yang dipeliharanya.
Namun saya malah makin sering kesurupan. Sehingga pada akhirnya saya bercerai dengan suami saya.
Namun
sebelum bercerai saya sudah mulai memakai jilbab walaupun belum
berpakaian syar’i dan saya pun sudah mulai shalat lagi walau kadang
masih tidak 5 waktu.
Sebelum bercerai saya pernah mengirim sms ke mantan suami saya itu dalam keadaan kesurupan. Isi smsnya seperti ini,
“Jika kamu tidak mau menceraikan ayu, maka aku akan membunuhnya”.
Setelah
bercerai saya masih mengalami kesurupan walaupun frekuensinya sudah
berkurang. Dan saya mulai mendalami agama. Sayapun membaca buku mengenai
haramnya perbuatan syirik. Dan saya pun mulai menjauhi orang pintar
itu. Saya tidak pernah berkunjung ke rumahnya lagi. Bahkan jika
berpapasan denganya saya tidak ingin melihatnya, seolah-olah saya tidak
mengenalnya.
Kini saya membencinya karena Allah. Benarkah sikap saya ini?
Alhamdulillah
atas taufiq dan hidayah dari Allah subhanahu wa ta’ala kini saya tidak
meninggalkan shalat lagi, saya membaca Al quran setiap hari khususnya Al
baqarah. Dan saya pun sudah mengenakan pakaian dan jilbab yang syar’i.
Masha Allah.
Namun
bulan kemarin saya mengalami kesurupan lagi. Saat kesurupan saya
mendesis dan meliuk-liuk seperti ular. Karena saya berpesan pada
keluarga saya untuk tidak meminta pertolongan kepada orang pintar jika saya terkena kesurupan lagi. Jadi keluarga saya hanya membacakan al quran sehingga akhirnya saya sadar dari kesurupan.
keluarga saya untuk tidak meminta pertolongan kepada orang pintar jika saya terkena kesurupan lagi. Jadi keluarga saya hanya membacakan al quran sehingga akhirnya saya sadar dari kesurupan.
Perlu
diketahui bahwa belakangan ini mantan suami saya berusaha menghubungi
saya lagi. Dan dia telah menelepon dan sms ibu saya, dia ingin berbicara
pada saya. Tapi saya tolak.Dia telah menikah lagi dan memiliki anak.
Perceraian kami telah lebih 7 tahun dan kami tidak memiliki anak. Saya
pun belum menikah lagi sampai sekarang.
Yang ingin saya tanyakan adalah:
- Dikarenakan saya dan keluarga kurang fasih membaca Al quran dan juga tidak hafal ayat-ayat dan doa-doa ruqyah, bolehkah saya meminta diruqyah oleh ustadz yang pandai meruqyah secara syar’i dan ustadz tersebut pun tidak menerima bayaran ?
- Bolehkah seorang laki-laki meruqyah perempuan yang bukan mahramnya?
- Apakah bisa orang menyihir melalui baju dan benda yang lainnya? Saya curiga kalau baju yang saya terima dari ibu angkat mantan suami saya telah dijampi-jampi. Apa yang harus saya lakukan mengenai hal ini?
- Bagaimana seharusnya sikap saya kepada orang pintar itu yang juga tetangga saya?
- Tolong berikan saya nasihat
Syukron. Jazaakallahu khayran
Dari: Ummu A.
Jawaban:
Wa alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Kami bisa memahami bagaimana kesedihan orang yang mendapatkan musibah
berupa gangguan jin. Kesedihan yang tidak hanya dialami korban, namun
juga dialami seluruh keluarganya. Namun apapun itu, kami ingin
meyakinkan bahwa semua kesedihan yang dialami setiap muslim dan
muslimah, tidak ada yang disia-siakan oleh Allah. Karena setiap musibah
yang dialami seorang muslim akan diwujudkan menjadi pahala atau kaffarah
penghapus dosa. Baik musibah fisik maupun musibah batin. Untuk itu,
berbahagialah menjadi seorang mukmin. Semua bisa berpeluang menjadi
pahala.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ
حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا
كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidak
ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit,
bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri
yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab
pengampunan dosa-dosanya.”(HR. Bukhari 5641).
Ada beberapa catatan tentang kesurupan,
Pertama, bahwa kesurupan itu riil, bukan tahayul.
Dalam kitabnya al-Ibaanah, Imam Ibnu Baththoh – salah satu ulama ahlus sunah – menegaskan,
الباب الخامس باب الايمان بأن الشيطان مخلوق مسلط على بني آدم يجري منهم
مجرى الدم إلا من عصمه الله منه ومن أنكر ذلك فهو من الفرق الهالكة
“Bab yang kelima belas; Bab beriman bahwasesungguhnya setan itu
diciptakan untuk mempengaruhi anak Adam, ia berjalan dalam tubuh mereka
sepanjang aliran darah, kecuali orang yang dijaga oleh Allah dari
gangguannya. Barangsiapa yang mengingkari hal itu maka ia termasuk dari
kelompok-kelompok sesat.” (al-Ibaanah, 2/61).
Jenis Jin yang Masuk ke Tubuh Manusia
Ada beberapa jenis jin yang biasa masuk kedalam tubuh manusia,
- Jin pembantu tukang sihir. Dia masuk kedalam tubuh manusia atas perintah tukang sihir untuk menyakiti seseorang. Jin tersebut berkerja sama dengan tukan sihir/dukun, karena si dukun atau orang pintar tersebut telah menuruti persyaratan yang diajukan jin. Dan itu ibadah mereka kepada si jin.
- Jin yang tertarik pada seseorang. Baik karena kecantikannya atau ketampanannya, atau karena sifat lainnya. Oleh sebab itu, kita dianjurkan ketika membuka pakaian atau tatkala masuk kamar mandi dan WC, agar membaca doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Jin nakal yang suka menggangu manusia. Layaknya manusia yang suka usil, ada juga jin yang suka menggangu manusia lain. Baik karena beda keyakinan, dengki, hasad atau hawa nafsu jahat lainnya.
- Jin yang ingin balas dendam terhadap seseorang yang dengan tidak sengaja pernah menyakiti jin tersebut atau salah seorang dari kerabatnya.
Cara Jin Masuk ke Dalam Tubuh Manusia
Ada dua cara, jin memasuki tubuh manusia,
- Jin itu masuk ke dalam tubuh seseorang di luar kehendak orang tersebut. Ini bisa terjadi dengan dua cara; (1) Atas kehendak jin itu sendiri dan (2) Dimasukkan orang lain dengan cara sihir.
- Jin itu masuk ke dalam tubuh seseorang karena diundang, dan atas kehendak orang tersebut. Misalnya dengan melakukan ritual mengundang jin, agar masuk ke dalam tubuhnya atau ke dalam tubuh orang lain. Hal ini biasanya dilakukan oleh yang menggunakan tenaga dalam, ilmu kebal atau yang semacamnya. Dan ini termasuk bentuk sihir. Pelakunya menjadi musyrik, meskipun ilmu yang dia pelajari dinamai dengan ilmu putih atau ilmu pancasona, ilmu kalimasada, atau kamuflase nama lainnya.
Kedua,
keberadaan orang pintar dalam mengobati kesurupan, justru akan
memperparah keadaan. Karena orang pintar yang tidak mengenal sunah,
masih rajin melestarikan syirik dan bid’ah, sekalipun dia menyebut
dirinya Kiyai, umumnya menggunakan ilmu sihir untuk mengobati pasien.
Diantara ciri mereka,
- Punya ruang khusus untuk mengobati pasien. Biasanya dalam ruangan ini ada beberapa barang antik, keris, tombak, pembakar dupa, atau selendang. Dan banyak tempelan tulisan arab yang mungkin tidak bisa dibaca
- Berpenampilan aneh, seperti rambut gondrong, pake surban ketika mengobati pasien, pake banyak akik
- Meminta syarat yang tidak masuk akal, misalnya menyembelih ayam cemani, mandi kembang, makan serba putih: nasi putih, putih telur.
- Menyarankan amalan yang sama sekali tidak ada dalilnya, misalnya puasa weton, poso ngebleng, dst.
- Obatnya langsung minum berupa raja. Raja adalah semacam kertas bertuliskan al-Quran yang tidak bisa dibaca dengan jelas, atau tulisan abjad arab yg gak gandeng: س ت ص ج ج ع ع د dst. Raja ini dibuat seperti teh celup, kemudian diminumkan ke pasien.
Kita ingatkan kepada kaum muslimin, agar tidak mendekati dukun atau
orang pintar manapun. Kehadiran mereka justru akan memperparah masalah
anda. Bahkan bisa jadi, mereka akan menambahkan jin yang lain untuk ikut
merasuk ke dalam tubuh pasiennya.
Dalam istilah ilmu aqidah, mengusir jin dengan jin melalui bantuan dukun disebut nusyrah. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النُّشْرَةِ فَقَالَ: «هُوَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya
tentang nusyrah, beliau menjawab: ’Itu kebiasaan setan.’ (HR. Ahmad
14135, Abu Daud 3868 dan dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).
Sikap anda (penanya) yang membenci dukun karena Allah dan menjauhi itu dukun, adalah sikap yang benar.
Ketiga, bersabar ketika kesurupan, jaminan surga
Kasus kesurupan telah terjadi di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan beliau menyarankan kepada seseorang diantara sahabatnya untuk bersabar. Allah akan membalasnya dengan surga.
إن الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم
وقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى. قَالَ
« إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ
أَنْ يُعَافِيَكِ. قَالَتْ أَصْبِرُ. قَالَتْ فَإِنِّى أَتَكَشَّفُ
فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ. فَدَعَا لَهَا
Seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia mengadukan masalahnya: “Sesungguhnya aku sering kesurupab, hingga auratku terbuka, mohon doakan aku agar lekas sembuh.
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Jika kamu bersabar maka bagimu surga, namun jika engkau tetap ingin sembuh, aku akan berdoa pada Allah agar menyembuhkanmu.”
Wanita solihah ini menjawab, ”Aku memilih sabar. Namun tolong berdoa
pada Allah agar auratku tidak terbuka.” Kemudian Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mendoakan agar auratnya tidak terbuka.” (HR. Bukhari
5652 & Muslim 2576).
Sebahagian ulama menjelaskan bahwa penyebab kesurupan wanita ini adalah
karena gangguan jin. Sebagaimana keterangan al-Hafidz Ibnu Hajar
al-Asqolani dalam Fathul Bari (10/115).
Kita sangat yakin, ini pilihan yang berat. Namun hadis di atas memberikan pelajaran,
- Bersabar ketika kesurupan, memberikan jaminan surga
- Anjuran untuk berdoa agar tidak melakukan hal buruk ketika kesurupan, misalnya merusak barang, atau teriak-teriak, atau membuka aurat, dst.
Kita menyarankan, selama orang yang kesurupan belum mendapatkan
kesembuhan, hendaknya dia berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari
perbuatan yang membahayakan ketika kesurupan.
Keempat, sangat disarakan untuk tidak meminta ruqyah. Bersabar tidak
minta ruqyah lebih baik. Dan meruqyah diri sendiri, umumnya lebih
mujarab dari pada minta diruqyah orang lain. Karena inti ruqyah adalah
doa, dan doa semakin mustajab ketika dia meminta kepada Allah diiringi
harapan besar untuk dikabulkan oleh Allah.
Berdoa sendiri dengan didoakan orang lain, jelas semangatnya berbeda. Lebih kuat berdoa sendiri, karena dia yang merasa butuh.
Tidak Bisa Baca al-Quran
Sejatinya ini bukan kendala besar, karena semua bisa dilatih. Anda bisa
berusaha belajar membaca al-Quran dengan baik, dengan mengundang guru
ngaji ke rumah. Setidaknya ini sebagai tanggung jawab kita sebagai
muslim terhadap al-Quran. Seharusnya kita malu, ketika kita sebagai
muslim, namun tidak bisa membaca kitab sucinya.
Lebih dari itu, setiap orang bisa berdoa kepada Allah dengan bahasa yang
dia pahami. Berdoa dengan bahasa indonesia, memohon kesembuhan dari
kesurupan.
Berikut beberapa ayat al-Quran yang mujarab untuk dijadikan ruqyah,
- Surat Al-Fatihah,
- Ayat kursi
- Dua ayat teakhir surat Al-Baqarah,
- Surat Al-Ikhlas, al- Falaq, dan surat An-Nas.
Bisa juga membaca surat yang lain, karena pada hakekatnya seluruh isi
Al-Qur’an adalah penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam hati,
penyembuh, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Kelima, rutinkan dzikir pagi – petang
Karena jin pengganggu dan setan, tidak akan pernah betah tinggal di
dalam diri orang yang beriman yang rajin mendekat kepada Allah.Mereka
tidak kerasan bersarang di hati orang yang rajin berdzikir. Dan ini cara
paling mujarab perlindungan diri dari jin.
Keterangan
selengkapnya bisa anda pelajari di: OBAT SIHIR
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
0 komentar:
Post a Comment